Komisi Perlindungan Anak Indonesia melansir, 33 anak diperkosa gara-gara pelaku terpengaruh video porno Ariel Peterpan. Laporan ini disangsikan oleh pakar seksologi dr Boyke Dian Nugraha.
Boyke menyangsikan para pelaku pemerkosaan cuma terpengaruh dengan video Ariel-Luna’Tari. Apa sudah dibuktikan pengakuan itu,” kata Boyke saat dihubungi detikcom via telepon, Jumat (25/6/2010).
Boyke menjelaskan, memang benar video yang kini beredar luas di masyarakat tersebut bisa merangsang. Apalagi bagi usia muda yang memang hobinya mencoba-coba hal baru.
Tapi kan bukan itu saja pemicunya. Dulu ada video Bandung Lutan Asmara, Itenas, Maria Eva, apalagi juga banyak VCD-VCD porno yang beredar luas. Jadi ini adalah efek kumulatif,” papar pria berkacamata ini. Jadi jangan dikambinghitamkan,” imbuh Boyke tanpa bermaksud membela Ariel dkk.
Menurut Boyke, maraknya kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur lantaran kurangnya pendidikan seks, baik di pendidikan formal maupun di lingkungan keluarga.
Kalau anak sudah terlanjur menonton, harusnya diberi pengertian, bahwa yang seperti itu nggak bener,
Pendidikan seks yang dimaksud oleh Boyke, bisa saja dilakukan secara ekstrakurikuler di sekolah yang mungkin bisa dilakukan oleh guru BP, atau mengundang dokter di puskesmas-puskesmas terdekat.
Pemerintah, juga diminta untuk tidak main razia saja. “Kalau merazia justru malah membuat orang jadi penasaran dan ingin tahu,” papar Boyke.
No comments:
Post a Comment