Kalau Perancis punya film musikal 8 femmes, Spanyol punya El otro lado de la cama (atau The Other Side of the Bed). Film ini disutradari oleh sutradara yang menghasilkan Las palabras de Max, dibintangi oleh aktris cantik Paz Vega (Spanglish, LucĂa y el sexo), dan berhasil menyabet berbagai nominasi di Goya Awards (Oscar-nya Spanyol).
Sesuai dengan judulnya, film komedi-musikal asal Spanyol ini menempatkan ranjang sebagai tempat para pasangan-pasangan, baik yang “resmi” maupun yang “main-belakang,” melakukan kebohongan, kebodohan, dan seks, tentunya.
Saya tidak berniat menulis sinopsis singkat film ini, terlalu rumit rasanya untuk saya jabarkan. Garis besarnya, film ini bercerita tentang perselingkuhan-perselingkuhan beberapa pasangan, yang sialnya mereka juga teman-makan-teman. Ketika situasi membuat mereka kelabakan, mereka pun menyalahkan segala macam alasan, termasuk salah satunya homoseksual. “We're all bisexual!” Itu lah kalimat andalan (baca: alasan), baik pria maupun wanita, di film ini.
Kalau kurang jelas juga, gambaran singkatnya kira-kira: Pedro (Guillermo Toledo), di awal film, diputuskan oleh pacarnya Paula (Natalia Verbeke). Alasannya karena Paula jatuh cinta pada pria lain, yang tidak lain adalah Javier (Ernesto Alterio) – perselingkuhan tersebut tidak diketahui oleh Pedro. Javier sudah berjanji pada Paula akan memutuskan hubungan dengan Sonia (Pas Vega), pacar resminya, sayangnya Javier tidak pernah berani melakukannya. Pedro yang sedang bersuram-hati pun dihibur oleh Sonia, sialnya hubungan mereka malah berubah pula menjadi perselingkuhan. Bermacam-macam kebohongan, kebodohan, dan kesalahpahaman pun terjadi.
Duckload
No comments:
Post a Comment